Monday, January 9, 2017

tiga nona pulang malam

Tadi malam ketemu tiga nona. GTO, gonceng tiga orang. Pakaian putih - hitam, dari ujung El Tari menuju Oebufu. Nil helem. Jam 11.30-an malam. Nampak seperti anak magang, entah di apotek, di hotel atau restoran, atau rumah sakit. Mereka yang harus pulang malam karena mencari hidup dan mengejar masa depan.

Pake mobil lengkap dengan seat-belt, saya berpikir: betapa tidak aman moda bertransportasi mereka.

Tapi saya mungkin, kemungkinan besar, salah. Mungkin, itulah cara yang paling aman dan terjangkau bagi mereka. Apa pilihan lainnya? Pake mobil sendiri: tidak punya! Pake motor satu - satu: tidak punya. Jalan kaki: selain mungkin terlalu jauh, juga..ah.. bisa bayangkan tiga cewek muda jalan tengah malam di Kupang? Sebagai mama dari remaja perempuan, saya kira Kupang sudah bukan tempat yang aman untuk remaja perempuan berjalan kaki tengah malam, dengan pakaian sesopan apapun. Naik angkot/bemo: aih, sudah terlalu banyak cerita miris tentang kekerasan seksual di angkot/bemo.

Jadi apa pilihan transportasi mereka? Ya itu tadi, GTO. Tapi minimal, pakailah helem 😟😟😟

No comments:

Post a Comment